Cewek Pasang Foto Profil di Toilet, Dihubungi 23 Pria, Bukan Mau Ajak Kencan tapi Ada Kejanggalan



Cewek Pasang Foto Profil di Toilet, Dihubungi 23 Pria, Bukan Mau Ajak Kencan tapi Ada Kejanggalan Konsultasi gizi dan pola makan adalah kegiatan pelayanan informasi dan bantuan kepada pasien yang ingin memperbaiki asupan nutrisi serta pola makan yang sesuai kondisi pasien. Kegiatan ini dilakukan oleh dokter gizi, baik dengan satu individu atau secara berkelompok. Konsultasi gizi dan pola makan bermanfaat untuk segala usia agar memiliki berat badan ideal dan terhindar dari beragam penyakit, sehingga hidup lebih sehat. Kegiatan ini juga sering dilakukan kepada orang tua dan ibu-ibu yang mengasuh anak dikarenakan usia anak-anak lebih rentan terhadap masalah gizi, seperti malnutrisi atau gizi buruk. Indikasi Konsultasi Gizi dan Pola Makan Konsultasi gizi dan pola makan dapat dilakukan bagi yang mengalami kekurangan gizi (gizi buruk) ataupun kelebihan berat badan (obesitas). Selain itu, hal ini juga seringkali dilakukan pada penderita hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, penyakit ginjal, dan penyakit jantung. Namun perlu diingat, jangan menunggu sampai sakit untuk menjalani konsultasi gizi dan pola makan, karena konsultasi gizi dan pola makan bisa dijalani oleh siapa saja yang ingin mengubah pola makan serta asupan gizi menjadi lebih sehat agar terhindar dari munculnya penyakit. Persiapan dan Pelaksanaan Konsultasi Gizi dan Pola Makan Umumnya konsultasi gizi dan pola makan tidak memiliki persiapan khusus. Pasien dapat secara langsung mengunjungi dokter atau dokter spesialis gizi untuk membicarakan tentang masalah gizi, pola makan, atau masalah berat badan yang dialami. Pelaksanaan konsultasi gizi dan pola makan diawali dengan pengumpulan informasi yang berkaitan dengan kondisi pasien. Informasi-informasi ini berupa riwayat kesehatan, obat-obat yang sedang dikonsumsi, serta aktivitas yang dilakukan dan pola makan sehari-hari. Kemudian, dokter akan memeriksa kondisi fisik pasien, termasuk mengukur tinggi dan berat badan. Setelah itu, dokter akan memeriksa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi asupan gizi dan pola makan pasien, yang meliputi kebiasaan, pendidikan, pekerjaan, aktivitas keseharian, hubungan sosial, serta kelainan atau kecacatan fisik yang diderita oleh pasien. Tahap penting selanjutnya adalah dokter akan memeriksa pengetahuan (kognitif) dan kondisi mental pasien. Pemeriksaan ini ditujukan untuk menangkap apa yang ada di dalam pemikiran dan perasaan pasien mengenai kepercayaan diri, citra diri, dan pola makan yang selama ini sudah dijalani. Contohnya, pasien yang memiliki masalah gizi mungkin berpikir bahwa hobinya mengonsumsi camilan merupakan hal biasa karena dapat membuatnya tenang atau bahagia. Di sinilah, peran dokter, khususnya dokter gizi untuk mengubah pola pikir, pola makan, dan kebiasaan pasien. Salah satu model konsultasi gizi yang diterapkan oleh dokter, umumnya mencakup empat bagian: Pertama, dokter memberikan pelayanan konsultasi gizi yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kesehatan pasien dan mencegah timbulnya penyakit. Kedua, dokter merencanakan asupan gizi yang dibutuhkan oleh pasien, serta pola makan yang sesuai untuk pasien, baik yang ditujukan kepada individu, maupun kelompok. Selain gizi dan pola makan, dokter juga dapat merencanakan bentuk latihan atau olahraga yang tepat untuk pasien. Ketiga, dokter akan berdiskusi dengan pasien mengenai tujuan, prioritas, dan hasil akhir yang diharapkan dari perubahan yang dilakukan. Terakhir, dokter akan mengevaluasi kondisi pasien. Jika diperlukan, dokter akan mempertahankan atau mengubah standard gizi dan pola makan yang baik serta cocok bagi pasien. Keempat bagian tersebut akan dilakukan secara bertahap. Tujuan yang ingin dicapai adalah memunculkan minat dan kesadaran pada diri pasien untuk memperbaiki pola pikir, mengubah pola makan, serta pola latihan atau olahraga yang akan berpengaruh secara signifikan terhadap perbaikan kesehatan. Walau demikian, proses ini tidak akan berjalan mulus, jika pasien tidak memiliki komitmen untuk melakukan perubahan permanen terhadap kebiasaan lama mereka. Setelah Konsultasi Gizi dan Pola Makan Dokter akan menyarankan pasien untuk menerapkan informasi, saran, atau masukan yang telah diberikannya saat sesi konsultasi. Pasien diperbolehkan pulang setelah konsultasi gizi dan pola makan. Perlu diketahui, perubahan asupan gizi dan pola makan bisa dicapai jika langkah-langkah perubahan berikut ini telah dijalani: Timbul kesadaran. Tumbuhnya kesadaran di dalam diri pasien untuk menangani gangguan gizi dan pola makan dengan berkonsultasi kepada dokter. Dokter berperan untuk memberi dorongan dan semangat kepada pasien agar mau memulai pola hidup sehat. Umumnya, dokter akan memberikan informasi terkait kondisi yang dialami pasien, misalnya: pada pasien dengan kadar low-density lipoprotein/LDL atau kolesterol jahat yang tinggi, dokter memberikan peringatan mengenai risiko apa saja yang bisa ditimbulkan. Merencanakan. Dokter akan membuat perencanaan asupan gizi dan pola makan yang tepat. Rencana ini biasanya dibatasi oleh jangka waktu tertentu, agar proses yang dilakukan bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan dan mengubah kebiasaan yang sebelumnya. Menjalani. Setelah rencana pola makan disusun, pasien diharapkan berusaha secara optimal untuk mengubah asupan gizi dan pola makan ke arah yang lebih sehat. Evaluasi. Pengaturan pola makan sesuai yang dianjurkan dokter, umumnya harus dilakukan selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, bertahun-tahun, bahkan seumur hidup. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi oleh dokter untuk memantau kondisi pasien. Setelah beberapa waktu, sebagian pasien mungkin akan berhenti mengikuti aturan pola makan yang diberikan dokter. Karena itu, pada tahap ini dokter juga akan memacu semangat pasien dengan mengingatkannya terhadap komitmen awal yang dibuat dan tujuan yang ingin dicapai. Membentuk kebiasaan. Melakukan suatu hal yang berulang-ulang selama beberapa waktu akan membentuknya jadi sebuah kebiasaan.

Comments